Saturday, July 11, 2009

Indahnya Berbisnis dengan Tuhan

Sahabat... Malam ni saya coba memberikan gambaran yang menarik untuk Qta lakukan dalam keseharian Qta..
Saya coba menceritakan perjalanan hidup rekan saya yang mengalami perubahan hidup 180 derajat. Dulu kehidupan rekan saya ini, porak poranda keluarganya, hutang dimana2, kerjaannya pun hancur....
Namun dengan KEYAKINAN yang penuh, beliau dengan tertatih2 menjalani semua proses kehidupannya dengan kesabaran... Alhamdulillah semuanya sedikit demi sedikit telah pulih seperti semula.... atas bisnis barunya tersebut yang juga sedang saya jalani hari ini, memang terbukti nyata terjadi perubahan.
namun, bahwa perjalanan hidup manusia tidak selamanya lurus, keberhasilan yang di dapat harus mendapatkan ujian. Hal tersebut terbukti, saat sedang fokus dan kerja sangat serius berkali2 lipat thd bisnisnya. Beliau harus dihadapkan dengan penurunan omzet, yang begitu drastis. semakin kerja keras, semakin turun omzet yang didapatkannya...
Akhirnya, beliau merefleksikan hal tersebut... hingga beberapa hal berikut ini menjadi solusinya
1. Pasrahkan dan tawakal kepada Sang Khaliq
2. Sedekah apa yang dimilikinya, dan sekalian berkata "Ya... Allah... gantilah apa yang kuberikan hari ini... dengan sesuatu yang terbaik menurut-Mu yang berasal dari bisnis ku ini"
3. Shalat Dhuha
4. Menyantuni Anak Yatim, min memberikan makan 40 orang.

Sahabat, keterpurukan yang hari ini Qta rasakan bukanlah hal menjadi alasan Qta untuk dapat berbisnis dengan Tuhan.. Maksudnya hanya sebatas metode pendekatan Qta dengan Tuhan...

Nothing impossible.... impossible thing only in our mind...
Go out there... reach everything that you want to take it... success

Bandung... 11 Juli 2009

Tuesday, July 07, 2009

Semakin dekat dengan garis Finish

0rang terkadang lupa dengan perjalanan yang harus ditempuh, mulai darimana memulai... hingga sampai mengakhiri. Layaknya perjalanan kehidupan setiap umat manusia, ketika tujuan telah ditetapkan... namun saat memulai perjalanan mengalami berbagai perhiasan/ kendala... dia mulai sedikit demi sedikit menyingkirkan tujuannya tersebut.

Malam ini sedikit, Saya menorehkan kembali kepada semua pihak... Esok Qta akan melakukan pemilihan... INGAT bahwa tujuan qta berangkat hingga ke lokasi pemilihan... harus tetap sama ... memilih yang TERBAIK...
dan mungkin hal ini pun akan dirasakan para kandidat CAPRES RI 2009-2014.. tetap teguh menuju finish dengan pondasi yang sama atau tlah rapuh dan bahkan tlah dimodifikasi oleh pihak2 yang memiliki kepentingan...

Hal tersebut hanyalah sebagian dari perjalanan kehidupan manusia... Seblm waktu penyesalan Tiba... Mari sedikit Qta merenungkan APA SICH VISI HIDUP QTA

Monday, May 11, 2009

Pemilihan Puteri Indonesia_Jawa Barat/2009


Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kembali menggelar Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) XIV/2009 Wilayah Jawa Barat bekerjasama dengan Republik Talenta.
Republik Talenta sebagai Penyelenggara resmi yang telah ditunjuk oleh Yayasan Puteri Indonesia untuk menyelenggarakan event Pemilihan Puteri Indonesia XIV/2009 Wilayah Daerah Jawa Barat. Untuk itu pemenang dari program ini akan menjadi perwakilan resmi dari daerah Jawa Barat untuk menjadi wakil dari Jawa Barat dalam Pemilihan Puteri Indonesia tingkat nasional nanti.
Program ini terbuka untuk semua peserta yang berdomisili di daerah Jawa Barat yang sesuai dengan beberapa kriteria persyaratan peserta. Dengan mendaftarkan diri dan melengkapi semua persyaratan administrasi yang telah ditentukan, maka semua peserta akan diberikan kesempatan untuk mengikuti Audisi tanggal 12 sd 14 Juni 2009 untuk ditentukan 20 finalis sebagai peserta Karantina. Masa Karantina sendiri akan dilaksanakan mulai tanggal 19 Juni s/d 25 Juni 2009 di Hotel Ardjuna Bandung dan Grand Final tanggal 26 Juni 2009 di SABUGA ITB Bandung.

Daftarkan diri kamu semua dan jadilah Puteri Jawa Barat 2009

Persyaratan Peserta :
Persyaratan Peserta untuk Program Pemilihan Puteri Indonesia XIV/2009 Wilayah Propinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Warga Negara Indonesia
2. Mahasiswi atau Karyawati berusia antara 18 – 25 tahun dan atau belum menikah
3. Tinggi min 165 cm
4. Berpenampilan menarik, cerdas dan berkepribadian. (Termasuk Perempuan berjilbab)
5. Berdomisili di Wilayah Daerah Propinsi Jawa Barat
6. Memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang potensi Pariwisata dan Budaya Indonesia khususnya Propinsi Jawa Barat
7. Diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi pada bidang keahlian tertentu seperti Tari, Musik, Tarik Suara, Kepemimpinan, Bahasa, dll
8. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Asing sebagai nilai tambah
9. Mendaftarkan diri dan memenuhi persyaratan umum peserta

Jadwal :
Pendaftaran : 04 Mei s/d 11 Juni 2009, diseluruh Jawa Barat (Online or Offline by Form Regristration)
Audisi : 12 s/d 14 Juni 2009 (Bandung Indah Plaza)
Karantina : 20 Juni s/d 26 Juni 2009 (Hotel Ardjuna Bandung)
Grand Final : 26 Juni 2009 (Sasana Budaya Ganesa ITB)

Info Tentang Program Pemilihan Puteri Indonesia 2009 Jawa Barat dapat dilihat di :
www.puterijabar.com

Formulir dapat dibeli dibeberapa tempat yang telah bekerjasama secara resmi dengan kami


informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Republik Talenta
Jl. Citarum 31 Bandung 40114
P. 022-721119, 022-91494399, 08986843544
F. 022-7217892
M.talentamanajemen@gmail.com
W.www.republiktalenta.com
www.puterijabar.com

Thursday, May 07, 2009

HIDUP ADALAH SURGA BAGI MEREKA YANG MENCINTAI BANYAK HAL DENGAN GAIRAH

Sesungguhnya banyak yang harus kita lakukan dan capai dalam hidup ini, tetapi sangat sedikit yang telah dapat kita wujudkan.

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, nikmatilah.

Hidup adalah tantangan, hadapilah.

Hidup adalah anugerah, terimalah.

Hidup adalah pertandingan, menangkanlah.

Hidup adalah tugas, selesaikanlah.

Hidup adalah cita-cita, capailah.

Hidup adalah misteri, singkapkanlah.

Hidup adalah kesempatan, ambillah.

Hidup adalah lagu, nyanyikanlah.

Hidup adalah janji, penuhilah.

Hidup adalah keindahan, bersyukurlah.

Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

Uang, kebahagiaan, kesuksesan, cinta, dan seks, hanyalah bagian-bagian KECIL dari hidup.

Hidup adalah mengejar yang terbaik dalam semua prioritas yang terpenting dalam hidup, yaitu:

Bangkit dari Kegagalan, Membangun Karakter, Memiliki Integritas, Menjadi seperti apa diri kita kita seharusnya, dan Memberikan yang terbaik bagi sesama...

Simaklah ini

Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. (Sayidina Utshman bin Affan)

Monday, February 23, 2009

Tubuh Perempuan di Wilayah Konflik

Di Kota Ambon, tak kurang dari 150 perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan di masa darurat militer di Maluku saat konflik berlangsung. Data tersebut di dapat dari sebuah LSM bernama Vrouwen voor Vrede (perempuan untuk perdamaian) dan telah dilansir oleh Parlemen Belanda saat berkunjung ke Maluku di penghujung tahun 2004 lalu. Menanggapi situasi tersebut dari konfirmasi yang didapatkan justru keluar peryataan yang mempekeruh keadaan,

“Kalau perbuatan itu atas dasar suka sama suka ya jangan minta pemerintah untuk mengatasinya.”

Begitupula di Poso, pada saat konflik tubuh perempuan memiliki kisah yang hampir sama. Bahwa tahun 2002, ada sekitar 45 perempuan yang ditinggalkan begitu saja oleh anggota militer dalam keadaan hamil. Angka tersebut baru yang teridentifikasi, belum lagi jumlah lain yang enggan melapor karena merasa aib tak boleh terdengar. Sama halnya dengan kasus Ambon, pemerintah di Poso juga tidak berbuat apa-apa.

Tubuh dan seksualitas perempuan menjadi suatu yang sering digunakan sebagai ‘alat’, baik di wilayah konflik, keadaan pasca bencana alam, perdagangan perempuan dan lain sebagainya. Tercatat misalnya di wilayah yang rentan konflik seperti Ambon, Poso, Kalimantan juga Aceh, mempunyai pengaruh yang besar bagi kondisi perempuan. Berkaitan dengan seksualitas perempuan di wilayah konflik, baik saat terjadinya konflik sampai pasca konflik seperti di tempat pengungsian, kerentanan ganda ada di pihak perempuan. Kekerasan terhadap perempuan seperti perkosaan, pelecehan bagi kelompok yang berkuasa dalam situasi konflik adalah sebuah bentuk yang lazim terjadi dan terjadi secara luas tetapi jarang dilaporkan, karena jika dilaporkan, kemungkinan yang terbesar adalah penyangkaalan dari pihak penguasa.

Penyangkalan terhadap kekerasan terhadap perempuan terjadi karena dianggap sebagai pelanggaran pribadi, bukan bagian dari pelanggaran hak asasi manusia. Sementara itu, isu

1 / 4


Tubuh Perempuan di Wilayah Konflik

Written by Sofia Kartika

Monday, 23 February 2009 12:54 -

seksualitas perempuan menjadi alat yang ampuh untuk menunjukan kekuasaan si penguasa terhadap kelompok yang lemah. Di Maluku misalnya, kekerasan terhadap perempuan secara seksual seperti perkosaan, pelecehan seksual, meraba, incest atau istilah-istilah yang diberikan kepada perempuan seperti ‘koramil’ (korban rayuan militer) dipermalukan dengan isu keperawanan, pelecehan seksual dan lain sebagainya. Tubuh perempuan bagai diperebutkan

di atas kekuasaan yang berlangsung dan untuk itu seksualitas perempuan digunakan sebagai alat penghancur komunitas lainnya, hal yang terjadi karena seksualitas perempuan dianggap sebagai:

- Simbol pembangkit semangat dan moralitas komunitas

- Simbol kemurnian komunitas

- Tameng politik komunitas, misalnya kasus ‘koramil’ dimana terdapat indikasi kuat adanya manipulasi figur dan kekuasaan militer sebagai pelindung dan dorongan dari komunitas untuk memperoleh perlindungan dengan menggunakan tubuh perempuaan.

Pola-pola kekerasan terhadap perempuan pun terjadi di Poso, misalnya saat konflik Poso tahun

2001, seperti yang dilaporkan oleh Komnas Perempuan terjadi penelanjangan ratusan perempuan, hanya 9 yang melapor ke polisi, tidak ada penyelesaiannya sampai saat ini. Selain itu, selama konflik, perempuan mengalami kekerasan lainnya, seperti penembakan, pembunuhan misterius, perkosaan dan lain sebagainya.

Dalam kondisi konflik fisik ataupun peperangan, semuanya berimbas pada efek psikologis. Sudut pandang aparat atau pemerintah terhadap kekerasan terhadap perempuan adalah suatu hal yang lazim terjadi dan tidak bisa terhindarkan dimana hal ini didukung hukum yang menjamin amnessti terhadap pelaku sebagai bagian dari peace making deals, dan dikuatkan dengan sikap masa bodoh masyarakat terhadap segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Di lain pihak, rasa malu, takut, ketergantungan ekonomi pada satu pihak (laki-laki misalnya), membuat tak banyak perempuan yang mengalami kasus kekerasan di wilayah konflik bersedia mengungkapkan apa yang mereka alami. Stigma-stigma terhadap korban

2 / 4


Tubuh Perempuan di Wilayah Konflik

Written by Sofia Kartika

Monday, 23 February 2009 12:54 -

kekerasan juga merupakan kendala dalam mengungkap kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan.

Pandangan budaya tradisional yang masih diselubungi partriarki, bahwa perempuan adalah hak milik, baik itu dalam konteks orang tua terhadap anak perempuan, suami terhadap istri dan secara luas: laki-laki terhadap perempuan serta perempuan adalah obyek seksual yang kemudian menyulut terjadinya kekerasan terhadap perempuan, baik itu di wilayah konflik maupun bukan. Di sisi lain, sejak lama perempuan diberi peran sebagai seorang ibu, penerus budaya dan sebagai simbol bangsa atau simbol komunitas. Logika simbol dan penerus bangsa tersebut, seringkali digunakan untuk merusak nama komunitas lainnya yang dilanda konflik.

Oleh karena itu kekerasan yang ditujukan kepada peerempuan dianggap sebagai serangan terhadap nilai-nilai atau kehormatan suatu masyarakat atau kelompok komunitas tertentu. Kekerasan terhadap perempuan misalnya, dianggap berpotensi sebagai alat untuk memicu konflik. Bahkaan untuk menghabiskan ras di suatu komunitas serta memunculkan komunitas baru, strategi utamanya dengan cara perkosaan.

Dalam Statuta Roma, perkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya dinyatakan sebagai kejahatan perang. Apabila perkosaan dan kekerasan seksual dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil, maka perbuatan tersebut dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Tidak hanya dalam situasi sedang berlangssungnya konflik, pada pasca konflik, seperti dalam pengungsian, perempuan juga rentan terhadap sasaran kekerasan seksual. Mereka rentan menjaddi korban perkosaan dan kekerasan seksual yang dilakukan misalnya oleh para petugas

3 / 4


Tubuh Perempuan di Wilayah Konflik

Written by Sofia Kartika

Monday, 23 February 2009 12:54 -

keamanan, pengawal perbatasan, penduduk lokal, penyelundup atau sesama pengungsi. Tempat perlindungan dan orang atau lembaga yang ingin menjadi tempat berlindung justru menjadi bumerang bagi perempuan.

Contoh diatas adalah sebagian kecil kisah yang terjadi di Indonesia. Di negara yang sedang terlibat konflik seperti Uganda, The Lord’s Resistance Army (LRA) menculik anak perempuan dan memaksa mereka untuk kawin dan diperkosa secara institusional. Laki-laki ‘diberi’ perempuan sebagai hadiah atas ‘kelakuannya yang baik’. Sementara itu di Sierra Leone, penculikan, perkosaan, dan perbudakan seksual dilakukan secara meluas dan sistematis. Korban perkosaan kerap sangat menderita karena tindakan brutal yang sangat ekstrem terhadap organ reproduksinya.

Tubuh dan seksualitas perempuan, dihujat dan diinginkan, bahkan dalam siatusi konflik sekalipun. Penggunaan tubuh perempuan dalam situasi konflik adalah cerminan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang dihadapi perempuan dalam kehidupan sehari-hari di luar terjidinya konflik. Negara tentu saja memiliki kewajiban untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat khususnya kelompok rentan seperti perempuan dan anak. Tentu saja selain diperlukan kebijakan pembangunan yang berperspektif gender, sistem hukum pun juga harus demikian dalam menganalisa persoalan kekerasan terhadap perempuan.

(Sumber: Perkosaan Di Wilayah Konflik, Bukan Kecelakaan Akibat Perang, Kompas 2004, ww

w.jurnalperempuan.com

, dan Perjalanan Perempuan Indonesia Menghadapi Kekerasan, Komnas Perempuan, 2004)

4 / 4

Laga Pilpres bagai Permainan Sepakbola

kpu.go.id

JAKARTA, KAMIS — Peraturan dalam UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (UU Pilpres), khususnya Pasal 18, menjadikan laga pilpres bak permainan bola. Mengapa?

Dalam permainan bola, tim selalu menyediakan pemain cadangan jika pemain inti lelah, cedera atau berhalangan tanding. Ketentuan Pasal 18 UU tersebut memberikan kesempatan kepada parpol atau gabungan parpol menyiapkan calon pengganti jika calon yang diusulkan tidak memenuhi syarat atau berhalangan tetap. Ketentuan ini berbeda dengan pilpres tahun 2004.

Anggota KPU Andi Nurpati menjelaskan, pada tahun 2004, bakal calon capres/cawapres yang tidak memenuhi syarat dapat langsung dicoret KPU. "Sekarang tidak begitu. Sebab, Pasal 18 menyatakan dalam hal bakal calon tidak memenuhi syarat, maka KPU meminta partai politik untuk mengusulkan calon pengganti," kata Andi, di Gedung KPU, Kamis (19/2).

Bila calon sudah dinyatakan memenuhi syarat, tetapi berhalangan tetap sampai dengan 7 hari sebelum KPU menetapkan capres/cawapres, maka parpol pun bisa mengganti calonnya dengan orang lain.

Sementara dalam Pasal 23 mengatur, jika calon berhalangan tetap setelah ditetapkan KPU, parpol juga bisa mengajukan calon pengganti. "Bahkan kalau sudah kampanye, kemudian ada kondisi seperti yang diatur juga bisa digantikan," kata Andi.

Dikatakannya, aturan ini agak menyulitkan bagi penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU. "KPU kan hanya pelaksana UU, tanyakan saja ke DPR kenapa seperti itu. Kalau kami hanya mendoakan saja tidak ada yang berhalangan tetap. Karena akan repot, bagaimana kalau surat suara sudah dicetak," ujar Andi.

Kaca Sebagai Pagar Pembatas

Kaca dapat dipergunakan tidak hanya sebagai jendela. Kaca juga dapat menjadi pengganti tembok, bahkan pembatas ruang.

TANPA mengesampingkan sifatnya yang mudah pecah, kaca dapat dipergunakan sebagai pagar pembatas. Tentu saja, untuk menjadikannya aman, kaca perlu diperlakukan secara khusus.

Pilihan jenis kaca menjadi sangat vital. Hanya kaca yang memiliki ketebalan minimal 10mm yang dapat dipergunakan. Itu pun sebaiknya dari jenis kaca tempered. Agar lebih aman lagi, pilihlah kaca yang telah dilaminasi, sehingga kekuatannya lebih baik.

Agar fungsinya sebagai pagar pembatas dapat maksimal, kaca sebaiknya tidak berdiri sendiri. Kaca sebaiknya dibingkai atau bertumpu pada rangka besi atau beton. Selain itu juga perlu diperhatikan panjang bentangannya. Semakin panjang bentangan, semakin riskan kondisi kaca. Rata-rata untuk digunakan sebagai pagar pembatas, bentangan maksimal kaca sebaiknya tak lebih dari 3m.

Terpasang pada rangka besi atau beton, kaca pun sebaiknya terikat rapat. Untuk itu kaca dapat dipasang pada sekonengan yang ada pada rangka. Setelah kaca ditempatkan di sana, celah antara kaca dengan rangkanya harus di-sealent. Ini menjaga agar kaca tak bergerak sehingga meminimalkan risiko pecah.

Selain dengan cara memasangnya langsung pada rangka, kaca juga dapat dipasang dengan pengait. Cara ini lebih praktis, namun memiliki tingkat risiko lebih tinggi. Hanya sebagian kecil bagian kaca yang terikat pada rangka. Dan ini dapat menjadikan kaca mudah pecah.

Mengolah Kaca Menjadi Artwork

Kaca tidak hanya untuk jendela. Ia dapat juga diolah menjadi hiasan dinding. Tampilannya menawan, fungsinya pun bisa beragam.
Selasa, 3 Februari 2009 | 13:12 WIB
KACA biasanya dipakai untuk jendela atau cermin. Keberadaannya disebut-sebut dapat memberikan kesan luas pada sebuah ruang. Apa cuma itu saja fungsi kaca?

Sebetulnya tidak. Kaca dapat diolah juga sebagai hiasan dinding. Dipotong, dirangkai menjadi satu kesatuan, terus ditempelkan ke dinding. Hasilnya, seperti pada ruang tidur di foto yang kami tampilkan.

Sembilan kaca 3mm berukuran 60cmx10cm dijejer berdampingan, sehingga berbentuk mirip pagar. Jarak setiap kaca 2cm. Posisi kaca dibuat tak rata untuk membentuk efek gelombang pada bagian atas dan bawahnya. Setiap kaca melekat pada sebuah kayu partikel dan ditambatkan pada sebuah rangka berbentuk persegi panjang dari logam.

Thursday, January 15, 2009

PARTAI BERBASIS ISLAM DI NEGARA SEKULER

E-mail Cetak PDF
Indeks Artikel
PARTAI BERBASIS ISLAM DI NEGARA SEKULER
Sekularisme Turki
Pasang Surut Islam Politik
Kebangkitan dan Prospek Islam Politik
Penutup
BAHAN BACAAN
Semua Halaman
Pendahuluan

Sungguh mengejutkan, pemilihan umum (Pemilu) parlemen Turki pada tanggal 22 Juli 2007 lalu, dimenangkan oleh Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP). Sebuah partai politik yang disebut-sebut sebagai partai yang membawa misi Islam. Padahal Turki adalah sebuah negara yang telah melakukan pengekangan terhadap Islam sejak diproklamirkannya Turki sebagai negara sekuler oleh Mustafa Kemal[1] pada tahun 1923 M. Kemenangan yang signifikan, dimana pada Pemilu ke-16 itu, Justice and Development Party atau Partai Keadilan dan Pembangunan ini mampu meraih suara mencapai 46.66 persen.

Fenomena Islam politik di Turki menjadi menarik karena selalu mengalami pasang surut. Setiap kemenangan partai politik berbasis Islam, selalu diikuti dengan upaya kudeta militer dan pembubaran partai politik. Terakhir, adalah upaya kalangan sekuler untuk membubarkan AKP hanya karena mencabut larangan berjilbab di perguruan tinggi.[2] Pada tanggal 10 Februari 2008, parlemen Turki mengesahkan pencabutan larangan berjilbab bagi para mahasiswi. Akibatnya, AKP berhadapan dengan sidang pengadilan Mahkamah Tinggi Konstitusi, meskipun pada akhirnya AKP terbebas dari tuduhan. Inilah menjadi titik awal dari bangkitnya kembali Islam politik pasca runtuhnya Khilafah Islamiyah yang digantikan dengan system pemerintahan sekuler.

Sebuah kebangkitan politik yang tidak hanya mencengangkan negara-negara berpenduduk muslim, akan tetapi bagi Barat yang senantiasa mendukung gerakan modernisasi Turki. Islam politik mampu menggeliat di tengah kuatnya hegemoni sekularisme Kemalian. Padahal sekularisme gagasan Attaturk ini benar-benar telah membatasi aktifitas keagamaan rakyat Turki hingga ke simbol-simbolnya. Dimana, simbol-simbol Islam diminimalisir dari kehidupan publik. Perhatikan saja bagaimana kalangan sekuler secara sistematis mengahalau bangkitnya kembali sisa-sisa kekuatan Islam politik Khilafah Islamiyah.

Pada mulanya Mustafa Kemal hanya menginginkan kebebasan negerinya dari campur tangan asing (imperialisme). Tetapi, perjuangannya justeru berubah menjadi penentangan terhadap kekuasaan Khalifah hingga runtuhnya Khilafah Islamiyah yang telah berusia sekitar 1.342 tahun itu. Apabila ditelusuri, pilihan menjadi negara sekuler, tidak lepas dari beberapa persyaratan yang diajukan oleh Inggris untuk menarik pasukannya dari Turki. Saat itu, Inggris selaku imperialis akan menarik pasukannya dan mengakui kemerdekaan Turki apabila gerakan perjuangan kemerdekaan Turki mau melaksanakan syarat-syarat yang diajukan oleh Inggris. Syarat-syarat itu adalah Pertama, Turki harus menghancurkan Khilafah Islamiyah, mengusir Khalifah dari Turki, dan menyita harta bendanya. Kedua, Turki harus berjanji untuk menumpas setiap gerakan yang akan mendukung Khilafah. Ketiga, Turki harus memutuskan hubungannya dengan Islam. Keempat, Turki harus memilih konstitusi sekuler, sebagai pengganti dari konstitusi yang bersumber dari hukum-hukum Islam.

Mustafa Kemal selaku pimpinan perundingan kemudian menjalankan syarat-syarat tersebut, dan negara-negara penjajah pun akhirnya menarik diri dari wilayah Turki. Beberapa bulan setelah penghancuran Khilafah Islamiyah, maka pada tanggal 24 Juli 1924 M, kemerdekaan Turki secara resmi diakui oleh Inggris melalui penandatanganan Traktat Lausanne. Sebuah negara yang beralih sistem dari Khilafah Islamiyah pada zaman Dinasti Utsmaniyah menjadi negara sekuler hingga sekarang. Jadi, komitmen Attaturk untuk mendirikan Turki sebagai negara sekuler merupakan pengaruh besar dari tekanan asing. Selain itu, tentunya Mustafa Kemal memiliki hasrat pribadi untuk berkuasa. Akan tetapi, karena dirinya bukanlah berasal dari keturunan khalifah, maka penting bagi dirinya untuk menjauhkan sistem politik Turki yang Arabis dan monarki itu terlebih dahulu, dan menggantikannya dengan sistem politik yang lebih modern ala Eropa. Berkat kelihaiannya yang disertai dukungan Barat, maka berdirilah Republik Turki Sekuler dan Mustafa Kemal menjadi presiden pertama.

Pasca berdirinya negara sekuler, setiap yang bernuansa Islam dan mengancam sekularisme dijauhkan. Pemerintahan yang berupaya menonjolkan Islam, dikudeta serta partai politik yang berkuasa, dibubarkan. Partai Refah yang sempat memenangkan Pemilu 1995, dibubarkan karena dianggap anti sekuler. Sentimen terhadap Islam muncul akibat ketakutan terhadap runtuhnya sekulerisme. Sebab, kekuatan Islam lah yang menjadi ancaman utama bagi penganut sekulerisme, mengingat presentase penduduk muslim yang mencapai 98 persen.

Oleh karena itu, Ahmet Necdet Sezer ketika menjabat sebagai Presiden Turki (kini mantan presiden) selalu melakukan pembunuhan karakter guna menghalau kekuatan gerakan Islam politik di negerinya. Dalam setiap pidatonya, Sezer kerap menuduh kekuatan Islam sebagai ancaman terhadap sistem sekuler yang telah mapan. Sezer mengklaim penduduknya yang muslim panatik, telah menyusup ke dalam instansi-instansi negara, terutama di bidang pendidikan dan peradilan. Menurutnya, jilbab adalah simbol politik, bahwa semua yang mereka pakai atau mereka bela adalah musuh bagi sistem sekuler. Sezer juga berpendapat bahwa pemerintahan AKP, yang dipimpin Recep Toyyip Erdogan memiliki akar Islam. Menurutnya, Perdana Menteri (PM) Turki inilah yang harus bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah dan gerakan kaum Islamiyin di dalam institusi-institusi negara. Necdet Sezer juga menuduh pemerintahan Recep Toyyip Ergogan memiliki agenda Islam yang tersembunyi sejak mulai menjadi Perdana Menteri pertama kalinya tahun 2002.[3]

Kemenangan AKP dalam Pemilu Turki 2007 menunjukkan semakin kuatnya cengkraman partai berbasis Islam. Ini adalah kemenangan kedua setelah AKP memenangkan Pemilu 2002. Dengan demikian AKP yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan adalah partai berbasis Islam yang mengukir prestasi paling gemilang sejak diproklamirkannya negara Turki modern. Padahal, AKP baru didirikan pada bulan Agustus tahun 2001, usia yang sangat belia bagi sebuah partai politik.

Kemenangan AKP menjadi bukti bahwa mayoritas rakyat Turki tidak terpengaruh oleh kampanye kalangan sekuler yang menuduhnya sebagai partai yang membawa misi menghancurkan sekulerisme. Sebelumnya, kaum pendukung sekularisme menuding Perdana Menteri Erdogan hendak merombak paham sekuler Turki dengan ideologi Islam. Namun, tuduhan itu dibantah oleh seorang profesor sosiologi dan pakar pergerakan Islam, Nilufer Gole. Ia mengungkapkan pembelaannya dengan mengatakan bahwa ini bukan Islamisasi, tetapi partai berideologi Islam membaur dengan tradisi demokrasi. Ia merupakan keberhasilan sistem parlemen pluralis Turki dan dapat menjadi contoh evolusi sebuah pergerakan Islam radikal.

Namun apabila dicermati, ideologi dan basis gerakan AKP sesungguhnya berakar dari Refah Partisi atau Welfare Party atau Partai Refah. Partai ini memiliki basis pemilih muslim yang ingin kembali kepada syari’at Islam dan menentang sekulerisme. Akan tetapi, catatan keberhasilan partai-partai politik Islam di Turki belum mampu membawa perubahan yang signifikan. Partai-partai ini selalu mengalami pasang surut. Sebab, kemenangan demi kemenangan yang diraih selalu diikuti dengan pembubaran partai politik. Kecuali kehadiran rezim AKP yang mampu menghabiskan satu periode pemerintahan, memenangkan Pemilu kembali serta lolos dari guncangan manuver politik kalangan sekuler dan tidak dibubarkan sebagaimana partai-partai politik sebelumnya. Inilah wujud dari bangkitnya Islam politik di Turki.